Sabtu, 28 Agustus 2010

PERANG CLASIX

Kamis 11 februari 2010
Hari ini adalah  hari ulang tahun salah seorang warga hafsah, yaitu Feblin. Kami berencana ngerjain dia saat Arabic day. Sayangnya, rencana kami tidak berhasil. “Woi, giliran hafsah debat kapan?”tanya salah seorang warga hafsah, Arin. Sekolah kami selalu mengadakan acara tahunan yaitu pemilihan perangkat kelas terbaik. “Jum’at cuy”jawab Hishshah. “Ndeeh.. cepat kali lah giliran hafsah ni tiba”keluh Nikem. “He’eh” kami serentak mengiyakan pendapat Nikem.

     Sore hari di saat Debat kelas Ali
“Hafsah, gak usah tepuk tangan untuk anak ali yaa, oper ke yang laen” kata Tris memberikan perintah. “Iya, Nik” balas nya. Akhirnya pesan itu sampai ke semua anak hafsah. Debat akhirnya di mulai.. Nizar, yang memperkenalkan diri terlebih dahulu. Lalu berlanjut ke yang lain. Sesi demi sesi pun terlewati. Tibalah di saat Tanya jawab. Tris, sebagai warga dari kelas hafsah, memberanikan diri untuk bertanya. Tris pun mengangkat tangannya. “Ya, Tris. Silahkan pertanyannya”, kata ustad Indra, moderator acara debat ini. “APA PEDULI KALIAN TENTANG PROGRAM YANG DIANJURIN SEKOLAH?? KAYAK MABIT AMA STUDY TOUR??” Tris bertanya lantang. “Bagus Nik,” bisikku pada Tris. “He’eh Put. Biar aja kita nanya kayak gitu ama mereka. Biar nyadar”. Zikri pun segera mengambil alih mikrofon yang di pegang Nizar. Zikri berdehem. “Ehm, kami jujur kalo program sekolah kayak mabit sama jurit. Insya allah kami ikut. Tapi, kalau studi tur kami gak mau ikut karena kemahalan RP.2.650.000 kan gak sedikit. Trus juga bisa buat beli hape, nonton ke bioskop 1 kelas. Kalau bisa, kami berharap nanti awal maret ada studi tur ke Sumbar. Biayanya Cuma 500 ribu” kata Zikri, provokator kelas Ali.Weeesss… prok prok anak Ali bertepuk tangan. “Apalah ni” Lili berkata. “Mengkek kali jadi orang mereka tuu” lanjut Lili. “Iyaa..” jawab kami.
     Acara debat perangkat kelas terbaik sudah berakhir. Namun, masih ada rasa jengkel di hati anak Hafsah melihat kelakuan anak Ali.

Jum’at 12 Februari

        Pelajaran budmel sedang berlangsung…
“Zah, cerita-cerita lah yok zahh”kata Wulan kepada ustazah Bismi. “Nggak ada . Belajar aja dulu. Nanti baru cerita”tegas ustazah Bismi. “Eeeehh,”kata Wulan. Lagi asyik belajar budmel, ada beberapa yang bilang *___*. Ustazah yang lagi ngajar terdiam. “Eh, antum kok ngomongin *___*?? Ada apa dengan *___*??” ustazah Bismi bertanya sambil geleng- geleng kepala ke kiri dan kekanan( halaahh J). “ Iya Zah, Zikri tu *___*” kata Nimon. “Betul tu zahh” sambung yang lainnya.  Akhirnya kami malah curhat-curhatan ama ustazah Bismi. Tak terasa, karna tak lama kemudian bel berbunyi. Kami langsung menuju pintu. Namun, langkah kami terhenti ketika ustazah mengumumkan bahwa minggu depan test blok. “Ndak asiklah, habis curhat-curhatan masa langsung test blok? Malas kali”.

Pas tahfidz….
“Woi, giliran hafsah nanti yaa?” tanya Widya. “Yup,” jawab Hishshsah pendek. “Apa aja ya program kita?”tanya Widya lagi. “Jawab apa adanya ajalah, kayak anak ali kemeren tu” Faizah menimpali. “ ya udah deh”. “Ana punya perasaan gak enak deh. Kayaknya kita bakal dapat banyak pertanyaan”kata Hishshsah.”Eh, iya. Perasaan ana juga gak enaklah” aku menyambung perkataan Hishshah.

Waktu debat kelas Hafsah…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami memulai debat dengan salam, tak lupa menambahkan senyum manis. Hehehe… kami mengutus 5 orang untuk debat. Yaitu Widhia, Hanifa, Faizah,Tris dan Olvie. Setelah memperkenalkan diri, tugas dan ciri khas kelas, kini tiba acara Tanya jawab. “Ada yang mau bertanya?? Tanya ustad Indra. Beberapa tangan terangkat keatas. “Wahh, banyak yang nanya nih” bisikku pada Feblin yang berada tepat di sampingku. “Iya nih, feeling ana gak enak” kata Feblin.”Sama,”kataku. “Ya silahkan”kata ustad Indra.”Kenapa anak hafsah banyak yang bawa hp?? Padahal kan udah dilarang bawa hp? Tanya seorang kakak kelas. Seisi musholla ribut. Dan yang bikin kesal angkatan kami gak mau dukung . mereka malah menyoraki kami. Huuu….. “Mereka kok gak mau dukung kita ya, Put?tanya Dewi . “Ntaah, ana juga gak tau” kataku. Banyak pertanyaan yang di tujukan untuk kelas kami. Pertanyaan-pertanyaan itu memojokkan sekaligus sedikit menghina. Aku merasa udara di musholla panas. Tanpa sadar, aku meremas mukena yang sedang ku pakai. Anak cowok makin semangat nyorakin kami. Aku merasa malu. Jujur, aku belum pernah merasa malu jika berhadapan di depan umum. Panas. Itulah yang setidaknya aku rasakan. Tapi, aku yakin bukan cuma aku yang merasa panas, tapi anak hafsah yang lain juga merasakan hal yang sama. Tak terasa, air mataku menetes. Nazli, ternyata juga menangis. Kami menangis karna sakit hati. Hiks hiks L

Di tangga…
“Hafsaaaahh, jangan ada yang masukin fb ya” kata Wulan sambil mengikat sepatu. “Iya woi, jangan masukin fb ya. Awas kalo di jadikan status”kata Hanifa menambahkan. “Iyoolah “ jawab Nikem.
Malamnya..
Aku membuka fb ku. Banyak stat nya tentang apa yang terjadi tadi sore. Aku sedikit protes. Bukannya tadi gak boleh nulis di status?? Pikirku. Ahh sudahlah. Mungkin ini dalam keadaan mendesak, pikirku lagi. Moga aja ini gak akan lama. Teringat kata-kata yang di ucapkan Tris tadi sore seusai debat.”Ahhh, mereka kok gak mau dukung kita?? Udahlah orang tu. Mereka bukan lagi angkatan kita. Mereka bukan CLASIX lagi. Ana udah gak nganggep mereka bagian dari mereka. Hidup HATOFO 2525 angkatan baru di SMPIT”.
Sebenarnya,, masalahnya Cuma dari debat ini?? Oh tidak sodara-sodara. Masalahnya tidak sesederhana ini. Gak mungkinlah kami marah sama CLASIX hanya gara-gara ini??

Ceritanya begini..
“Iihh, anak cowok masa gak ada yang mau ikut studi tur? Pas ana kasih kertasnya si Zikri tu malah bilang kayak gini, studi tur?? Gak usah kasih kami. Kami gak ada yang mau ikut. Gimana gak sewot coba??” kata Widhia sambil marah.”Kurang ajar” kata Tris.” Nggak sopan”tambahku. Akhirnya Widya jadi ngomel-ngomel gak jelas. “Fikri tu juga, nggak mau nerima kertasnya. Apalah mau orang ni.. dikasih pergi enak kok malah mau ke tempat yang nggak safety” lanjut Widhia. “Udalah,Wid, kita paksa aja orang tu supaya mau ikut. masa’ nggak ada anak cowok yang mau ikut. adasih beberapa yang mau ikut, tapi di komporin ama Zikri. Aneh orang tu..,”kata Tris.
“Katanya kertas studi tur nya di bakar sama anak ali”, kata seseorang anak hafsah( namanya lupa,, hehehe :D ) . “Haaah?? Di bakar? Ihh, mereka kurang ajar sumpah. Padahal waktu LDK mereka nggak mau protes tapi pas udah mau berangkat kayak gini baru mereka complain. Pas kami ngajuin studi tur Jakarta-bandung, nggak ada satupun yang protes. Semuanya setuju. Malah anak cowok tu yang semangat kali mau pergi. Ndeehh, cari masalah aja anak cowok tu,” kata Wulan barapi-api. Saking semangatnya kali ya, Lan.. hehehe….
“Jangan ada yang cari masalah dulu ya, sama anak cowok,”kata Widya. “Untuk seminggu ini, ana mau coba ngomong baik-baik sama mereka. Jadi, nggak usah cari masalah amaa mereka yaa,” tambahnya. Akhirnya, karna adanya hubungan yang kurang baik antara hfsah dan ali, hubungan aku dan sahabat ku jadi sedikit terganggu. Haaalaah :D. nggak kok, hubungan kami tetep kayak biasa. Nggak berubah. Aku bersyukur banget karna hubungan persahabatan kami nggak keganggu J.
 “Nggak perlu kita marah ataupun kecewa dengan mereka. Semua masalah ini akan membuat kita dewasa. Hidup kita nggak akan indah kalau nggak ada masalah. Semua ini akan membuat kita bijaksana dan makin kompak. CLASIX pasti akan KOMPAK. Amiinn… J” itu adalah doa ku, doa kami, dan doa mereka. Harapan agar CLASIX bersatu dan kompak. CLASIX tak lekang oleh waktu, hehhe.. ngambil judul lagu kerispatih :D.
Sudah lama kejadian ini berakhir, memang belum sepenuhnya selesai masalah ini. Tapi, semua sudah kembali seperti semula. Walau pun masih ada kadang marah-marah sama anak cowok. Tapi, kami sedang menuju proses menuju kompak. Yeaah!!! Sekarang banyak anak ali dan hamzah yang pergi studi banding ke duri. Hiks hiks sepi deh disini. Biarpun kadang berantem, tapi kalu nggak ada mereka jadi kangeen banget. Apalagi kelas Ali. Aduuh, kayak kelas mati. Yang masih ada kehidupan Cuma kelas hafsah dan hamzah. Nggak ada yang teriak-teriak di koridor atas. Yang lewat hanya kami dan yang ke lab sains. Sekolah langsung sepi. Kayak nggak ada penghuni. Hiks hiks. Pas tahfidz apalagi. Aku Cuma berdua ama Widya. Alamaakk.. L
Tapi, untunglah mereka akan pulang di hari sabtu dan tentu mereka akan kembali lagi bersama kami di sekolah. Aku doakan mereka selamat pulang ke pekanbaru. Amiin J
Perang ini sudah berakhir. Tak ada lagi gerutuan, caci maki dan sebagainya…….

3 komentar:

afifah mengatakan...

wahh jadi keinget waktu dulu, haha
love clasix forever :* :* hehe

Citra Ayustiasuri Putri mengatakan...

love clasix foreveer :*
hahaii
jadi inget ya af pas gontok"an sm anak cwok, haha :D

afifah mengatakan...

love love :* haha
gontok"an tu apa put? *gk ngerti-,-

eh desainnya udah bagus loo ;)
mantap mantap b^^d
tinggal di tambahin buku tamu aja tu :)